The Ministry of State Secretariat of the Republic of Indonesia Vice President (Wapres) visited APIKRI in Yogyakarta on April 8, 2022. This visit was aimed at seeing how APIKRI empowers the community through MSMEs.
"APIKRI is a model that needs to be imitated by cooperatives and other drivers of community empowerment providing economic support," said the Assistant Deputy for Industry, Trade, Tourism and Creative Economy, Muchammad Zulkarnain.
He revealed that APIKRI has a family spirit to develop Indonesian folk crafts. According to him, APIKRI deserves to be developed so that it can be imitated by other cooperatives.
Approximately 90% of APIKRI members are oriented towards developing the export market and the rest developing in the domestic market. Craftsmen in Yogyakarta are equipped with the ability to adapt to consumer demands. This is what makes MSME handicraft products in Yogyakarta sell well in foreign markets.
The corona pandemic has had a pretty severe impact on craftsmen. Although there had been a decrease in the number of orders, the craftsmen did not remain silent. They take part in various trainings to improve their skills.
The Ministry of the Vice President's Secretariat plans to provide assistance, competency facilities, market access and financing for MSME players in Jogja. MSME actors are asked to have an open mindset, want to develop skills, and have a high entrepreneurial spirit. So that SMEs do not depend on the government.
Currently, the Ministry of Secretariat of the Vice President of the Republic of Indonesia has a task focus on economic development, sharia finance, and the development of sharia social funds such as infaq, zakat, shodaqoh, and waqf.
Sekretariat Wakil Presiden Kunjungi APIKRI Untuk Meninjau Pemberdayaan Masyarakat Melalui UMKMKementrian Sekretariat Negara Wakil Presiden (Wapres) RI beserta tim mengadakan kunjungan kerja ke kantor dan showroom Asosiasi Pengembangan Industri Kerajinan Republik Indonesia (APIKRI) di Yogyakarta pada Jumat (08/04).
Kedatangan sekretariat wapres disambut oleh para pengurus di Rumah Kayu APIKRI. Hal ini menjadi awal dari peninjauan yang dilakukan oleh Sekretariat Negara Wapres untuk pemberdayaan para pengrajin dan masyarakat di Indonesia melalui APIKRI.
�APIKRI jadi satu model yang perlu untuk dicontoh oleh koperasi maupun para penggerak pemberdayaan masyarakat pemberian ekonomi lainnya� Ujar Asisten Deputi Industri, Perdagangan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muchammad Zulkarnain.
Ia mengungkapkan bahwa APIKRI mempunyai figur dan semangat kekeluargaan untuk mengembangkan kerajinan rakyat Indonesia. Menurutnya, APIKRI layak untuk dikembangkan agar dapat dicontoh oleh koprasi lainnya lantaran koprasi ini sudah berjalan selama 20 tahun untuk mengembangkan dan mensejahterakan para anggota maupun pengrajin yang bergabung.
Kurang lebih 90% APIKRI berorientasi untuk mengembangkan pasar ekspor dan sisanya pengembangan di pasar dalam negri. Dengan adanya keahlian untuk melihat situasi pasar dan menyesuaikan permintaan konsumen maka pengrajin Indonesia khususnya Yogyakarta dapat lebih sejahtera dan produknya akan lebih dikenal dunia. Selain, meningkatkan kualitas kompetensi para UMKM juga harus lebih semangat dalam berwirausaha dan selalu memberikan kualitas terbaik untuk konsumen.
Pandemi covid memberikan dampak yang cukup parah terutama pariwisata, karena kerajinan, jasa wisata, kuliner dan lain sebagainya ikut terdampak. Pengrajin yang ada di Yogyakarta sudah cukup kuat untuk menghadapi pandemi selama 2 tahun terakhir, pengrajin Yogyakarta sudah cukup memiliki kreatifitas, skill dan kompentensi, namun pemasaran produk harus dikembangkan lebih jauh lagi.
Kementrian Sekretariat Wapres akan menyiapkan pendampingan, fasilitas kompetensi, akses pasar dan pembiayaan. Namun UMKM perlu juga belajar dari APIKRI bahwa pengrajin harus membuka mindset, mengembangkan skill dan semangat kewirausahaan agar bisa mandiri dan tidak bergantung pada pemerintah.
Harapannya, sekretariat wapres dan Wakil Presiden Ma�ruf Amin memiliki fokus tugas yaitu pengembangan ekonomi, keuangan syariah dan pengembangan dana sosial syariah seperti infaq, zakat, shodaqoh dan wakaf yang selama ini hanya terlihat dari konsumtif zakat.
�Pengelola zakat, infaq dan shodaqoh juga harus bisa memberdayakannya yang tadinya penerima zakat menjadi muzakki, hal ini dapat dibawa ke ranah pengembangan ekonomi keuangan syariah yang menjadi perhatian Pak Wakil Presiden, Pak Ma�ruf Amin,� ujarnya.