site hit counter
  • Welcome to APIKRI
  • Call Us: (+62-274) 389990

  • Welcome to APIKRI
  • Call Us: (+62-274) 389990

The Economy in Indonesia Still Applies Dualism Economic System

  • 2022 May 22
  • Posted By : Editor

UGM Professor, Prof. Dr. Catur Sugiyanto, M.A explained that the economy in Indonesia still applies dualism economic system. This means that of the many products sold by the market company, some of them are still traditional and some are modern.

Seeing these conditions, cooperation between companies and breeders is needed to place small farmers into empowered breeders. The government must take part in uniting the two, so that small farmers can have a business that is comparable to the company.

Catur explained that the dairy farmers in Pacitan only supply raw milk products to Nestle and then finally add the activities of the workers to produce milk that can be directly consumed. This is something that the government must do to develop a people-owned enterprise (BUMR), a people's corporation.

He further said that cooperation is not only for farmer groups, but several farmer groups and cooperates with large companies so that their products can be marketed online or offline. Not only that, cooperatives can form larger economies of scale.

"Digitalization can also enter the farm, then enter the digital market and so on," said Catur.

It is possible that small businesses can enter modern outlets. For example, there is the product 'Pisang Salut Chocolate' from Nglangeran, Gunungkidul which can now be found in online shops such as Tokopedia. This shows that the product has been able to enter the modern market.

"If we can encourage MSMEs to enter there, it means that there is hope to become big," he hoped.

Perekonomian di Indonesia Masih Menerapkan Sistem Ekonomi Dualisme

Guru Besar UGM, Prof. Dr. Catur Sugiyanto, M.A menjelaskan bahwa ekonomi di Indonesia masih menggunakan sistem ekonomi dualisme, artinya dari sekian banyak produk yang dijual perusahaan pasarnya ada yang masih tradisional dan ada yang sudah modern.

Kerjasama antara perusahaan dan peternak diharapkan dapat menempatkan para peternak kecil menjadi peternak yang berdaya, artinya pemerintah harus ikut andil dalam menyatukannya sehingga peternak kecil dapat mempunyai usaha yang sebanding dengan perusahaan.

Catur menjelaskan bahwa, peternak susu sapi di Pacitan hanya mengirim produk susu mentahan ke nestle lalu akhirnya menambahkan aktivitas para pekerja untuk menghasilkan susu yang bisa langsung dikonsumsi.

Hal ini adalah apa yang harus dilakukan pemerintah untuk mengembangkan badan usaha milik rakyat (BUMR), korporasi rakyat. Upaya memperkuat hubungan untuk mendapatkan lahan serta ukuran yang lebih luas.

Kerjasama bukan hanya untuk kelompok tani, tapi beberapa kelompok tani dan bekerjasama dengan perusahaan besar sehingga dapat dipasarkan secara online maupun offline. Tidak hanya itu, koprasi bisa membentuk skala ekonomi yang lebih besar.

�Digitalisasi itu juga bisa masuk ke dalam peternakan, kemudian masuk ke pasar digital dan seterusnya.� Ungkap Catur.

Tidak menutup kemungkinan jika usaha kecil bisa masuk ke outlet modern. Sebagai contoh, ada produk �Pisang Salut Cokelat� asal Nglangeran, Gunungkidul yang saat ini bisa ditemukan di online shop seperti Tokopedia. Hal ini menunjukan bahwa produk tersebut sudah bisa masuk ke pasar modern.

�Kalo kita bisa mendorong UMKM untuk masuk kesana itu artinya harapan untuk menjadi besar itu terbuka.� Ia berharap.